Adab Berpakaian dalam Islam: Panduan Lengkap untuk Umat Muslim
Pakaian Sebagai Nikmat dari Allah
Pakaian merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada manusia. Selain menutup aurat, pakaian juga menjadi sarana memperindah diri. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Ta’ala:
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.”
(QS. Al-A’raf: 32)
Islam memberikan tuntunan khusus dalam berpakaian agar manusia mendapatkan kebaikan dan kemaslahatan. Berikut adalah adab berpakaian yang penting untuk diketahui oleh setiap Muslim.
1. Gunakan Pakaian yang Halal
Pakaian yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, diperoleh dengan cara yang halal, dan dibeli dengan harta yang halal. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik…”
(HR. Muslim no. 1015)
Ibnu Daqiq Al Id rahimahullah menjelaskan bahwa pakaian, makanan, dan minuman harus bebas dari syubhat (keraguan) dan haram.
2. Tidak Menyerupai Lawan Jenis
Islam melarang umatnya menyerupai lawan jenis dalam berpakaian. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
“Rasulullah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.”
(HR. Bukhari no. 5885)
Hendaknya laki-laki mengenakan pakaian yang sesuai dengan fitrah mereka, begitu pula wanita.
3. Memulai dari Sebelah Kanan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menganjurkan untuk memulai segala sesuatu dari sebelah kanan, termasuk saat mengenakan pakaian. Dari Aisyah radhiallahu ’anha, beliau berkata:
“Nabi membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci, dan dalam setiap urusannya.”
(HR. Bukhari no. 168)
4. Tidak Menyerupai Pakaian Orang Kafir
Seorang Muslim dilarang mengenakan pakaian yang menjadi ciri khas orang kafir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
“Orang yang menyerupai suatu kaum, seolah ia bagian dari kaum tersebut.”
(HR. Abu Daud, 4031)
Namun, pakaian yang sudah menjadi budaya umum dan tidak menjadi ciri khas agama tertentu, tidak termasuk dalam larangan ini.
5. Tidak Memakai Pakaian Ketenaran
Pakaian yang dimaksudkan untuk mencari perhatian atau ketenaran dilarang dalam Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
“Siapa yang memakai pakaian syuhrah di dunia, maka Allah akan memberinya pakaian hina pada hari kiamat.”
(HR. Abu Daud no. 4029)
Asy-Syaukani menjelaskan bahwa larangan ini mencakup pakaian yang terlalu mewah, terlalu mencolok, atau berbeda secara mencolok dengan budaya masyarakat sekitarnya.
6. Membaca Doa Saat Memakai Pakaian
Adab terakhir adalah membaca doa ketika memakai pakaian baru:
“Alhamdulillahilladzi kasaaniy hadzats tsauba wa rozaqonihi min ghoiri hawlin minniy wa laa quwwah.”
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku.”
(HR. Abu Daud no. 4023)
Kesimpulan
Adab berpakaian dalam Islam tidak hanya mencakup aspek estetika tetapi juga aspek spiritual dan sosial. Dengan mengikuti adab-adab ini, seorang Muslim dapat menjalani kehidupannya dengan lebih baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah Ta’ala.
Semoga kita senantiasa diberi hidayah untuk menjaga adab dalam berpakaian sesuai ajaran Islam. Aamiin.