Idris adalah salah seorang rasul yang pertama kali diberikan tugas untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya. Ia diberikan hak kenabian oleh Allahsetelah Adam dan Syits.
Dikatakan bahwa Idris lahir dan tinggal di Babil, Irak, untuk berdakwah kepada kaumnya yang bernama Bani Qabil dan Memfis. Sedangkan beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di daerah Munaf, Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur’an.
Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu, kemahiran, serta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, seperti pengenalan tulisan, matematika, astronomi, dan lain sebagainya. Menurut suatu kisah, terdapat suatu masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan Allah sehingga Allah menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris pun turun tangan dan memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukuman tersebut. Allah mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.
Nabi Idris diperkirakan bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.
Menurut buku berjudul The Prophet of God Enoch: Nabiyullah Idris, Idris adalah sebutan atau nama Arab bagi Enoch, nenek moyang Nabi Nuh. Beliau dinyatakan di dalam Al-Quran sebagai manusia pilihan Allah sehingga Dia mengangkatnya ke langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat beliau sedang berada di langit keempat ditemani oleh seorang malaikat. Beliau hidup sampai usia 82 tahun.
Dalam buku berjudul Kitab Peninggalan-Peninggalan Bersejarah Para Nabi karya Abdul Syukur al-Azizi disebutkan, Nabi Idris AS adalah penemu tulisan pertama dalam sejarah peradaban umat manusia.
Pernyataan ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwiyatkan Muslim dari Mu’awiyah bin al-Hakam as-Sulami, yakni: ”Dahulu, ada seorang nabi yang menulis dengannya (maksudnya menulis di atas pasir). Barang siapa sejalan dengan tulisannya, demikian itulah (tulisannya)”.
Hadis Nabi Muhammad SAW ini menjelaskan firman Allah SWT dalam Alquran surah Maryam (19) ayat 56
وَاذۡكُرۡ فِى الۡكِتٰبِ اِدۡرِيۡسَ ۚ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيۡقًا نَّبِيًّا
artinya:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut di dalam Alquran). Sesungguhnya, ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan, kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”
Menurut Abdul Syukur, manusia sudah berbicara menggunakan 72 bahasa pada masa Nabi Idris AS. Saat berdakwah kepada kaumnya, ia sudah menggambar pembangunan kota-kota, sehingga kota yang berhasil dibangunnya berjumlah 188 kota.
Berdasarkan catatan sejarah, sekitar 3.500 hingga 3.000 SM, bangsa Sumeria (Irak) telah dikenal sebagai bangsa paling tua di dunia yang memiliki bukti kemampuan menulis. Pada 3.000 hingga 2.000 SM, bangsa Mesir juga menunjukkan bukti yang sama. Bahkan, sekitar 2.500 hingga 2.000 SM, bangsa Mesir membuat piramida, dan bangsa Sumeria (Babilonia) membuat taman gantung yang masih bisa disaksikan hingga saat ini.
Dalam catatan sejarah, bukti-bukti adanya karya tulis tertua memang ditemukan di tempat Nabi Idris menyeru kaumnya, yaitu tempat bangsa Sumeria. Hal ini semakin menguatkan bahwa Nabi Idris AS adalah manusia pertama yang mengenalkan tulisan.
Bahkan, beberapa tahun silam, ilmuwan modern dan para ahli arkeologi berhasil menemukan sejumlah perabotan dan barang-barang yang diperkirakan berusia 4.000 tahun. Beberapa benda yang berhasil ditemukan adalah sebuah lempengan dari tanah yang berasal dari zaman Sumeria. Di atas lempengan itu, terdapat tulisan tentang matematika dalam bentuk tulisan huruf paku.
Dalam “Kisah Menakjubkan 25 Nabi”, Idris memiliki nama asli Akhnukh. Dinamakan Idris karena ia selalu mempelajari mushaf-mushaf Adam dan Shiyth. Ia juga dijuluki sebagai “Asadul asad” (Singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya. Menurut buku berjudul The Prophet of God Enoch: Nabiallah Idris, Idris adalah sebagai sebutan atau nama Arab bagi Akhnukh, nenek moyang Nuh as.
Dikatakan bahwa asal mula nama Idris berasal dari kosa kata bahasa Arab, “darasa” yang memiliki arti belajar. Ia dinamakan demikian karena ia banyak sekali mempelajari ilmu, dikatakan juga ia sebagai yang menjadi orang pertama yang menjahit pakaian dan mengenakan pakaian yang dijahit. Ia dianggap pula sebagai penemu tulisan dan alat tulisnya. Akan tetapi menurut Az-Zamakhsyari menyatakan bahwa kata Idris bukan nama yang berasal dari Arab.
Sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi nama Hurmus al-Haramisah.
Genealogi
Idris adalah keturunan keenam dari Adam, silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut, Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusy bin Syits binAdam. Menurut kitab tafsir, ia hidup 1.000 tahun setelah Adam wafat.
Post Views: 1